May 3, 2009

...kepedihan menghadapi sakaratulmaut...

Dari Hasan, bahawa Rasulullah SAW bersabda:"Ingatlah maut, kepedihan dan sakitnya."Beliau bersabda,"Maut itu sama dengan 300 pukulan pedang."Pernah rasulullah SAW ditanya tentang maut dan kedasyatannya. Baginda menjawab,"Sesungguhnya maut yang teringan bagaikan kawat jeruji menjerat kambing. Bila kambing lepas pasti ada bulu yang menyangkut padanya."Pernah Rasulullah SAW menziarahi orang sakit lalu berkata,:Aku tahu, bahawa keringat yang keluar darinya adalah sakitnya ketajaman maut!"Alira terkenal gigih berperang. Dia berkata,"Kalaupun engkat tidak perang, engkau akan mati juga. Demi zat yang aku dalam kekuasaan-Nya, 1000 pedang lebih ringan bagiku daripada kematian di atas katil."Al-Auza'i berkata, "Telah sampai padaku bahawa mayat menemukan sakitnya maut selama belum dibangkitkan dari kuburnya." Syaddad bin Aus mengatakan,"Maut itu kepedihan dunia, Akhirat yang paling menggerikan bagi orang Mukmin. Ia lebih dasyat daripada dipotong dengan gergaji atau digunting atau dipanaskan dengan tungku. Kalau maut, tentu tak bergunalah kehidupan mereka dan tak merasa nikmat tidur."Dari Zaid bin Aslam dari bapanya dia berkata,"Jika ada darjat seorang Mukmin yang tinggal yang tidak boleh dicapai dengan amalnya, maka dibertkan maut baginya supaya dengan sakaratulmaut dan kepedihannya, ia mencapai darjatnya di Syurga. Dan jika orang kafir telah maklum dan tidak dibalas, maka diringankan maut baginya agar sempurna balasannya lalu dia di Neraka."Dari setengah mereka, ia suka menziarahi banyak orang sakit dan menanyakan bagaimana mereka menemukan maut. Maka ketika ia sakit ditanyakan padanya,"Bagaimana engkau menemukan maut?"Dia berkata,"Sepertinya langit telah merapat di bumi dan seolah-olah aku keluar dengan lubang jarum."Rasulullah SAW bersabda:"Mati mendadak harapan bagi orang Mukmin dan keluhan bagi orang derhaka."Dirawikan dari Makhul dari Nabi SAW bersabda,"Kalau sehelai rambut mayat diletakkan pada ahli langit dan bumi, tentu mereka mati dengan izin Allah SWT kerana di setiap rambut ada maut dan jika jatuh maut pada sesuatu pasti mati."Dirawikan dari Musa AS, ketika rohnya itu telah menghadap kepada Allah SWT, Allah berfirman kepadanya: "Hai Musa, bagaimana engkau menemukan maut?" Dia menjawab,"Kutemukan jiwaku bagai burung digoreng di atas kuali tidak mati lalu hendak beristirehat tetapi tidak selamat dan kemudian terbang." Juga dirawikan darinya, dia berkata,"Kutemukan jiwaku bagai kambing hidup dikuliti oleh tukang jagal."Dirawikan dari Nabi SAW, bahawa di sisinya ada segelas air waktu hendak meninggal. Baginda mencelupkan tangannya ke dalam air lalu mengusapkannya pada mukanya dan berkata,"Alangkah pedihnya engkau wahai ayah."Rasulullah menjawab,"Tak ada kepedihan bagi ayahmu setelah hari ini."Telah berkata Umar kepada Ka'ab Al-Akhbar,"Wahai Ka'ab, ceritakan padaku tentang maut!" Ka'ab berkata,"Baik wahai Amirul Mukminin. Sesungguhnya maut itu bagai batang kayu penuh duri dimasukkan ke dalam perut seseorang. Setiap duri ada akarnya. Kemudian seorang lelaki yang amat kuat menariknya maka terambillah apa yang diambil dan tertinggallah apa yang ditinggal."Telah bersabda Rasululllah SAW:"Ketika hamba dihampiri oleh kepedihan maut dan sakaratnya, maka sendi-sendinya telah member salam satu sama lain. Katanya,"Selamat bagi engkau. Engkau meninggalkan kami dan kami meninggalkan kamu sampai hari kiamat...

*p/s: artikel nie aku copy dari sebuah blog dari myspace...
sbg peringatan utk diriku bersama....